Terungkap! Strategi Ampuh Bank BTN Tingkatkan Laba Rp3,5 Triliun!
BTN (BBTN) Laporkan Laba Rekor Rp3,5 Triliun pada Tahun 2023
Jakarta, 12 Februari 2024 - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN telah mengungkapkan laba bersih sebesar Rp3,5 triliun sepanjang tahun 2023, mencatat kenaikan tahunan yang kuat sebesar 14,97%. Kinerja luar biasa ini telah menarik perhatian, memicu penyelidikan terhadap faktor-faktor pendorong di balik pencapaian luar biasa ini.
Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama Bank BTN, mengaitkan kinerja yang luar biasa ini dengan pertumbuhan yang kuat dalam kredit pemilikan rumah (KPR), yang melonjak sebesar 10,4% pada tahun 2023. Secara khusus, segmen kredit pemilikan rumah yang disubsidi menyaksikan pertumbuhan sebesar 10,9%, mencapai Rp161,74 triliun, sementara kredit pemilikan rumah non-subsidi meningkat sebesar 9,5% menjadi Rp96,17 triliun. Napitupulu mengatakan, "Kinerja bisnis mengalami pertumbuhan signifikan karena berbagai inisiatif baru yang dilaksanakan pada tahun 2023, termasuk ekspansi ke pasar emerging affluence," dalam Paparan Kinerja BTN 2023 yang diselenggarakan pada hari Senin (12/2/2024).
Selain itu, BTN menyalurkan total kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun, mencerminkan peningkatan sebesar 11,9% dibandingkan dengan Rp298,28 triliun tahun sebelumnya. "Pertumbuhan dalam kredit dan pembiayaan melampaui pencapaian distribusi kredit industri perbankan nasional sebesar 10,38% pada tahun 2023," tambah Napitupulu.
Meskipun menghadapi tekanan pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) di tengah kenaikan suku bunga dan biaya dana yang meningkat, BTN terus memperkuat transaksi pendapatan berbasis fee, yang melonjak sebesar 60,1% menjadi Rp3,2 triliun pada tahun 2023 dari Rp2 triliun tahun sebelumnya.
Nixon menyoroti upaya transformasi yang berhasil dilakukan oleh perusahaan pada tahun 2023, yang menghasilkan penurunan rasio non-performing loans (NPL) bruto menjadi 3%, penurunan yang signifikan dari 3,4% pada tahun 2022. "Target kami untuk tahun 2024 adalah membawa NPL di bawah 3%," tegasnya.
Di sisi lain, pada tahun 2023, BTN berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp349,93 triliun, menandai peningkatan sebesar 8,7% dari Rp321,93 triliun pada tahun 2022. Dalam angka tersebut, dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) mencapai Rp188 triliun, mencatat kenaikan sebesar 20,4% dari Rp156 triliun pada tahun 2022. Dengan peningkatan ini, komposisi dana murah BTN menyumbang 53,7% dari total DPK.
Kenaikan yang signifikan dalam dana murah, terutama dalam rekening giro dan tabungan, telah terlihat selama lima tahun terakhir. "Pada tahun 2019, proporsi dana murah BTN masih berada pada level 43,4%, yang kemudian secara perlahan meningkat menjadi 48,5% pada tahun 2022," ujar Napitupulu. Peningkatan dana murah ini didukung lebih lanjut oleh transformasi perbankan digital BTN, khususnya melalui aplikasi BTN Mobile.
Hingga akhir tahun 2023, aplikasi BTN Mobile mencatat 2,7 juta pengguna, dengan total transaksi mencapai 235 juta.