Skandal Terbesar Terungkap! Bawaslu Akan Dibongkar dalam Film 'Dirty Vote'!
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, melalui Ketuanya, Rahmat Bagja, menyerukan kepada masyarakat agar tidak menciptakan konflik menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang. Imbauan ini diberikan dengan tujuan untuk menjaga iklim politik tetap kondusif menjelang pemilihan presiden, wakil presiden, dan anggota legislatif.
Bagja menekankan pentingnya menghindari segala bentuk aktivitas yang dapat mengganggu proses pemungutan suara. Dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, ia mengatakan bahwa "Hal-hal yang bisa menimbulkan konflik dan lain-lain, lebih baik dihindarkan, karena sekarang menjelang pemungutan suara. Jangan sampai masa pemungutan suara ini terganggu gara-gara hal tersebut."
Terkait kritik yang dialamatkan kepada Bawaslu dalam film dokumenter "Dirty Vote", Bagja menyambut baik masukan tersebut. Ia mengklaim bahwa Bawaslu siap menerima kritik asalkan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Bagja juga menegaskan bahwa Bawaslu RI dan jajaran pengawas pemilu di daerah telah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, penilaian atas kinerja Bawaslu sepenuhnya bergantung pada masyarakat. "Alhamdulillah, silakan kritik kami. Proses sedang berjalan, kami tidak ingin proses-proses ini dianggap tidak benar. Namun, pada titik ini Bawaslu sudah melakukan tugas fungsinya dengan baik," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya menghormati kebebasan berpendapat setiap warga negara, sebagaimana dijamin dalam konstitusi.
Film dokumenter "Dirty Vote" yang dirilis oleh rumah produksi WatchDoc di platform YouTube menuai perhatian. Film tersebut menampilkan tiga pakar hukum tata negara yang menjelaskan rentetan peristiwa yang dianggap sebagai kecurangan pemilu. Meskipun mengkritik Bawaslu karena dianggap kurang tegas dalam menjatuhkan sanksi, Bagja menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan tugas sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam waktu singkat setelah dirilis, film tersebut telah mendapat perhatian besar dengan lebih dari satu juta penonton dan lebih dari 117.000 pengguna YouTube memberikan tanda suka.