Isra Mi'raj: Ahli Fisika Temukan Kunci Tersembunyi!
Ahli Fisika Menjelaskan Isra Mi'raj: Antara Teori Einstein dan Dimensi Ruang-Waktu
Para pakar fisika menjelaskan fenomena Isra Mi'raj dari sudut pandang sains, menghadirkan pandangan menarik terkait peristiwa suci tersebut. Mari kita telusuri pandangan para ahli tentang perjalanan luar biasa Nabi Muhammad.
Peringatan Isra Mi'raj jatuh pada Kamis (8/2), memicu kembali pembahasan seputar perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis, lalu ke langit ketujuh.
Dalam pandangan fisika, perjalanan melampaui kecepatan cahaya, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad, menantang prinsip-prinsip dasar relativitas Albert Einstein. Namun, para ahli menyajikan pemahaman yang menarik tentang bagaimana peristiwa ini bisa terjadi.
Menurut Agus Purwanto, Guru Besar Teori Fisika di Institut Teknologi Surabaya, menjelaskan bahwa menggunakan Teori Relativitas Khusus Einstein, Nabi Muhammad belum keluar dari sistem Tata Surya dalam perjalanannya. Namun, dengan menggunakan Buraq, kecepatan Nabi Muhammad bisa melebihi kecepatan cahaya, menurut penilaian Agus.
Sementara itu, Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, menjelaskan bahwa Isra Mi'raj melibatkan perjalanan keluar dari dimensi ruang-waktu, memungkinkan Nabi Muhammad untuk melampaui batasan-batasan waktu yang mengikat makhluk.
Kedua pandangan tersebut memberikan sudut pandang yang menarik tentang bagaimana fenomena Isra Mi'raj bisa dipahami dari sudut pandang fisika. Meskipun fenomena ini masih menjadi misteri bagi banyak orang, penjelasan para ahli membuka ruang untuk pemahaman yang lebih dalam tentang peristiwa yang suci ini.